Hallo,
saatnya berbagi pengalaman jalan-jalan. Kali ini jalan-jalannya
nyantai banget, enggak perlu susah payah mendaki dan berjalan jauh.
Cukup dari tempat parkir kendaraan jalan beberapa meter langsung deh
masuk tempat wisatanya. Ini masih tentang wisata alam, tetapi bukan
bukit, bukan jembatan yang seperti sebelumnya atau bukan camping
yang ditemani sinar rembulan. Lalu apa?
Ini
sebuah tempat wisata baru, di mana kita bisa menikmati tanpa harus
capek namun kegalauan dan kegundahan hati aku terusir. Ye, asyik
banget kan kalau begini, apalagi yang baru berantem sama kekasihnya,
hihihihi, hayo siapa? Apa? Baru putus sama pacar? Wah, wah, enggak
usah galau enggak usah risau, biarkan saja dia pergi toh pasti akan
menemukan pengganti yang jauh lebih baik. Tuhan yang Maha Kuasa dan
Adil itu tidak akan pernah membiarkan umatnya sengsara, apalagi hanya
karena cinta. Cieeee, malah sok nasehatin.
Balik
ke topik awal, jadi begini, waktu itu saya sedang merasa lelah karena
sudah mendaki, capek dan pengen menikmati sesuatu yang seger-seger
tapi ogah naik bukit karena paginya baru saja turun. Salah seorang
teman akhirnya menyarankan untuk berkunjung ke salah satu wisata di
Desa Panusupan, wisata baru yang unik dengan nuansa yang berbeda.
Tanpa pikir panjang ya aku iyain aja.
Untuk
menuju lokasinya juga tergolong mudah. Setelah masuk ke loket, dan
menuju parkir kita turun melewati jalan setapak yang hanya beberapa
meter. Sampai di sana, langsung, ‘deg’, jantung ini rasanya
berhenti beredetak untuk sejenak. Belum apa-apa aku sudah disambut
dengan suara air derasnya air sungai yang mengalir. Ditambah sapuan
angin ke tubuhku yang mulai lelah terlebih hatiku yang sedang rapuh.
Suasananya
begitu hening, mendamaikan dan menyentuh. Sejuk namun tetap terasa
hangat seperti pelukan seorang ibu. Menyejukan seperti kata mutiara
sang pujangga untuk kekasih hatinya. Ah, indah sekali tempat ini. Aku
pun melanjutkan langkah kaki mencari tempat nyaman dan spot indah
untuk diabadikan.
Di atas batu besar, ada gubuk batunya loh |
Baru
melangkah berapa meter lagi, aku melihat sebuah bebatuan yang besar.
Ternyata sungai ini sangat kaya akan batuan besar dan membuat
penasaran, batu segede ini emang dari mana ya? Dan pengelola pun
bercerita bahwa batu ini merupakan gugusan bintang yang telah jatuh
berabad-abad lampau lamanya.
Dari
batu besar, aku menuju ke sebuah taman. Masih tampak baru dibuat,
karena tumbuhannya masih jelas belum berkembang. Tapi aku berharap
semoga pas aku ke sini lagi sudah banyak bunga yang bermekaran. Tak
lupa juga diriku ini duduk di sebuah gubuk pinggir sungai untuk
mendengarkan gemerciknya air yang menjadi melodi indah di telinga.
Oh
Tuhan, rasanya hatiku yang lara telah hanyut terbawa arus sungai ini.
Hingga perlahan senyum simpul yang murni tersungging di bibirku.
Bukan senyum palsu lagi seperti dulu, bukan senyum formal yang sering
aku berikan untuk menghormati orang. Tapi, ini kali pertama rasanya
aku bisa tersenyum dengan murni dari hati. Semua risau dan kegundahan
hati menghilang terbawa arus dan memaksaku untuk membuka lembaran
baru. Sungguh luar biasa tempat ini, begitu tenang dan memberikan
energi positif.
Airnya loh, jernih banget |
Dan,
aku sampai lupa memberikan nama tempat ini. Wisata ini bernama Taman
Pingit Kembar. Disebut ‘Pingit Kembar’, berasal dari kata
‘Pingit’ yang berarti ‘Kedung/Pusaran Air’, dan ‘Kembar’
karena ada dua kedung yang terdapat di tempat ini. Selain itu, airnya
begitu jernih hingga tak bisa kupungkiri lagi, bahwa ini air murni
dari akar tumbuhan di sekeliling sungai.
Untuk
menikmati wisata ini juga tidak perlu merogoh dompet terlalu tebal,
cukup bayar Rp 5.000 saja kita sudah bisa menikmatinya. Bisa mengajak
teman, saudara, bahkan anak kecil. Tempatnya luas dan bersih,
terdapat juga toilet sehingga ketika orang mau buang hajat tidak
bingung. Kan tidak mungkin kita buang hajat di sungai, nanti
sungainya kotor.
Pesan
saya, kalau teman-teman ke sini, jaga ekositem lingkungan di sini ya.
Jangan buang sampah sembarngan dan merusak tanaman yang ada, apalagi
sampai mengotori sungai. Semua ini tercipta karena lingkungan yang
bersih dan ekosistem yang terjaga, sehingga kita semua bisa menikmati
pesona alamnya.
Wah berarti masih asri ya...? Cocok bangat nih menangkan hati saya yang lagi galau.
ReplyDeleteayo main ke sini, mbak, biar galaunya hilang :D
Deleteaiih susunan batu yg berbentuk bintang itu kece ya buat spot selfie :)
ReplyDelete