sejenak meluangkan waktu di pinggir waduk :D |
Perjalanan
ini saya lakukan bersama teman beberapa hari yang lalu. Tujuan
utamanya memang ke pantai, tetapi berhubung perjalanan yang cukup
jauh yang hampir memakan waktu 3 jam, di tengah perjalanan kita
singgah sejenak di suatu tempat yang sejuk dan memberikan panorama
yang indah. Untuk menuju lokasi tempat ini memang cukup jauh dari
tempat saya.
Pemandangan indah dilihat dari atas :
Ceritanya
sambil menyelam minum air, istirahat sambil menyejukan badan setelah
2 jam di perjalanan menggunakan roda dua. Sampai di tempat parkir
kita langsung menuju lokasi yang tidak jauh. Kedua mata ini langsung
tertuju pada pemandangan yang indah nan apik itu, sampai-sampai lupa
dan ditagih tiket masuk (lupa belum beli tiket, langsung nyelonong
aja :D). Harga tiket untuk masuk lokasi ini cukup murah, hanya
sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah).
Meski
di Waduk Sempor, Kebumen ini tidak bisa bermain air, namun sejenak
kita bisa melepaskan penat dan capek karena perjalanan yang jauh.
Dari atas, kita bisa melihat danau buatan yang begitu luas dengan
dikelilingi oleh bukit-bukit kecil berwarna hijau. Dan tentunya hal
yang paling digemari oleh pengunjung adalah mengambil gambar dengan
background bukti kecil di seberang waduk, tidak terkecuali
saya. Selain udara yang sejuk, di sini memang cocok untuk bersantai
bersama teman dan atau pun keluarga bahkan sendirian.
Batu peresmian waduk sempor |
Tentang
Waduk Sempor ini diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga
Listrik Prof. Dr. Ir. Sutami pada Maret 1978. Waduk ini sangat
bermanfaat bagi warga sekitarnya. Karena bisa menjaga ekosistem
lingkungan di daerah Kebumen khususnya dan daerah lainnya pada
umumnya. Dengan adanya waduk ini, perairan untuk warga tercukupi
apalagi mereka-mereka yang bertani, yang sangat memerlukan irigasi
untuk menggarap sawahnya.
Untuk
menempuh perjalanan ke sini memang cukup melelahkan karena melalui
jalan raya yang berliku. Namun, mata ini tetap dimanjakan dengan
pesona alam Sang Maha Kuasa yang begitu indah. Dan rasanya memang
tepat sekali kalau singgah di Waduk Sempor sebelum melanjutkan
perjalanan berikutnya.
Kemudian
di Monumen kedua (di tempat atas), kita memperoleh informasi history
tentang peristiwa yang terjadi beberapa puluh tahun silam. Dalam
monumen disebutkan sejumlah pekerja yang gugur pada kurun pengerjaan
proyek antara tahun 1976-1978. Meskipun pembangunan sudah dikerjakan
sejak tahun 1961. Selain nama pekerja proyek yang dinyatakan gugur
oleh pemerintah, terdapat sebuah daftar 127 orang yang tewas pada
peristiwa bobolnya waduk pada tahun 1967 akibat hujan yang sangat
deras hingga bendungan tidak mampu menampung debit air.
Pemandangannya menyegarkan mata. Tapi kok ada monumen korban pembangunan waduk, jadi serem
ReplyDeleteEnggak seremaah, kan tulisan itu agar bisa mengenang mereka2 yg telah wafat :)
DeleteYang ijo-ijo emang bikin mata dan otak fresh....
ReplyDeleteiya, Mbak, buat hilangin penat sejenak :)
DeleteAku senang udah makin banyak tempat serupa, terakhir aku lihat yg pembangunan di Sumedang mba Ery. Semoga disetiap daerah ada waduk cantik seperti ini ya. Kebumen oh Kebumen, awannya keceeeee banget hihihihi.
ReplyDeleteiya, Mbak Roos, jadi lahan pertanian juga gak bingung akan irigasi, kita yang ingin bersantai pun sedap memandang pemandangan yang indah :)
ReplyDeleteCukup Rp5.000 untuk berekreasi, ya, Mbak... Murah meriah dan menyenangkan. :)
ReplyDeleteIya, Pak Irham, murah meriah, dan dapat kesejukkan :)
Delete